Nyata Nyata Fakta – Presiden Prabowo Subianto memulai gebrakan di dunia pendidikan dengan program ambisius berupa distribusi smart tv ke 330.000 sekolah di seluruh Indonesia. Kebijakan ini dipandang sebagai langkah strategis dalam menjawab permasalahan klasik kekurangan tenaga pengajar di berbagai daerah. Dengan adanya perangkat digital ini, materi pembelajaran dapat ditayangkan secara seragam dan mudah diakses oleh siswa dari Sabang hingga Merauke.
Langkah ini tidak hanya bertujuan memperluas akses belajar, tetapi juga memperkuat agenda transformasi digital pendidikan. Smart TV diharapkan menjadi jembatan untuk menghadirkan kualitas pembelajaran yang setara, baik di sekolah perkotaan maupun di wilayah terpencil. Hal ini sejalan dengan visi pemerataan pendidikan yang menjadi salah satu fokus utama pemerintahan baru.
Keterbatasan jumlah guru merupakan salah satu tantangan besar dalam dunia pendidikan nasional. Banyak sekolah terutama di daerah tertinggal yang harus mengandalkan tenaga pengajar dengan jumlah terbatas. Program distribusi smart tv diharapkan dapat mengurangi beban tersebut dengan cara menghadirkan materi pembelajaran berbasis video, interaktif, dan terstandar.
Dengan adanya perangkat ini, sekolah tidak lagi bergantung penuh pada kehadiran guru untuk setiap mata pelajaran. Siswa tetap dapat menerima materi ajar yang berkualitas melalui tayangan langsung maupun rekaman digital. Guru yang tersedia bisa berperan sebagai fasilitator, mendampingi murid dalam memahami materi, serta menekankan diskusi interaktif setelah tayangan ditampilkan.
Baca Juga : Update Terkini Banjir Bali, BNPB Catat 14 Korban Jiwa dan Ratusan Warga Mengungsi
Distribusi smart tv juga membuka peluang pemanfaatan teknologi secara lebih luas di sektor pendidikan. Pemerintah menargetkan agar perangkat ini tidak hanya menjadi layar tayangan, tetapi juga terhubung dengan jaringan internet sehingga siswa bisa mengakses materi tambahan, modul daring, dan konten edukatif interaktif.
Pemanfaatan teknologi ini diharapkan meningkatkan motivasi belajar siswa. Visualisasi yang menarik dan metode pengajaran multimedia dinilai lebih mudah diterima oleh generasi digital saat ini. Dengan begitu, kualitas pembelajaran dapat meningkat meski sekolah berada di wilayah dengan keterbatasan tenaga pengajar.
Meskipun program distribusi smart tv terdengar menjanjikan, pelaksanaannya tidak lepas dari tantangan. Salah satu hambatan terbesar adalah ketersediaan infrastruktur listrik dan internet, terutama di daerah terpencil. Tanpa dukungan fasilitas dasar tersebut, keberadaan Smart TV berpotensi tidak optimal dimanfaatkan.
Selain itu, diperlukan pelatihan bagi tenaga pendidik agar mampu mengoperasikan perangkat dengan baik. Guru dan staf sekolah harus familiar dengan cara mengakses konten, menayangkan materi, hingga melakukan pemeliharaan ringan pada perangkat. Jika hal ini tidak diperhatikan, program bisa menemui kendala teknis yang mengurangi efektivitasnya.
Berikut beberapa manfaat utama dari program distribusi smart tv bagi dunia pendidikan Indonesia:
Simak Juga : Jangan Gegabah! Ini Dampak Buruk Membagikan Data Medis ke AI
Distribusi smart tv diharapkan menjadi tonggak penting dalam modernisasi pendidikan Indonesia. Jika program ini berjalan lancar, kualitas pembelajaran akan lebih merata, sekaligus menumbuhkan generasi muda yang lebih akrab dengan teknologi.
Namun, pemerintah tetap harus memastikan keberlanjutan program melalui pengawasan, pembaruan konten secara rutin, serta perawatan perangkat di setiap sekolah. Tanpa langkah tersebut, potensi besar dari Smart TV bisa berkurang seiring waktu. Dengan sinergi pemerintah, guru, dan masyarakat, program ini dapat menjadi solusi nyata bagi kesenjangan pendidikan nasional.
Artikel tentang Smart TV di Sekolah ini ditulis ulang oleh : Ayu Azhari | Editor : Micheal Halim
Sumber Informasi : Kompas.com