Nyata Nyata Fakta – Pada Sabtu malam, masyarakat di Sukabumi dikejutkan oleh guncangan gempa bumi yang cukup terasa. Gempa tersebut terjadi sekitar pukul 23.47 WIB dengan kekuatan magnitudo 4,0. Menurut catatan BMKG, pusat gempa berada 26 kilometer timur laut Sukabumi pada koordinat 6,75 Lintang Selatan dan 106,58 Bujur Timur. Kedalaman gempa berkisar 7 hingga 13 kilometer, sehingga tergolong gempa dangkal.
Kedangkalan gempa inilah yang membuat getarannya terasa cukup kuat meskipun magnitudonya tidak terlalu besar. Beberapa warga di sekitar pusat gempa melaporkan merasakan getaran yang menyebabkan mereka panik dan berhamburan keluar rumah. Meski begitu, hingga kini tidak ditemukan laporan kerusakan serius yang terjadi akibat guncangan tersebut.
Tidak berhenti pada satu kali, gempa tersebut memicu rangkaian gempa susulan. BMKG mencatat terdapat 29 hingga 30 kali gempa susulan hingga Minggu pagi. Fenomena ini memperlihatkan adanya aktivitas tektonik yang intens di wilayah tersebut.
Gempa susulan terbesar tercatat memiliki magnitudo 3,8, sementara yang paling kecil berada di kisaran magnitudo 1,9. Rentetan gempa ini sebagian besar berpusat di wilayah Sukabumi, khususnya Kabupaten Sukabumi bagian selatan. Namun, getarannya juga dirasakan oleh masyarakat di Bogor, terutama di daerah yang berdekatan dengan perbatasan.
BMKG menjelaskan bahwa gempa utama dan susulan terjadi akibat aktivitas sesar aktif di wilayah Sukabumi. Sesar ini merupakan bagian dari struktur geologi Jawa Barat yang dikenal rawan pergerakan tektonik.
Letak Sukabumi yang berada di zona kompleks tektonik membuat wilayah ini kerap merasakan guncangan, baik dari aktivitas sesar lokal maupun pengaruh subduksi di selatan Jawa. Pergerakan lempeng Eurasia dan Indo-Australia yang saling menekan menjadi faktor utama penyebab gempa di kawasan ini.
Meskipun tidak menimbulkan kerusakan, gempa bumi ini sempat membuat warga panik. Banyak yang keluar rumah pada malam hari untuk mencari tempat aman. Kondisi ini menimbulkan suasana tegang, terlebih dengan rentetan gempa susulan yang terus berlangsung hingga pagi.
Sebagian warga mengaku sulit beristirahat karena guncangan kecil masih sering terasa. Kekhawatiran ini wajar mengingat gempa susulan bisa terjadi kapan saja, meskipun intensitasnya semakin melemah. BMKG pun mengingatkan agar masyarakat tetap waspada dan menghindari bangunan yang berpotensi roboh bila terjadi guncangan lebih kuat.
Untuk memahami situasi ini, berikut beberapa poin penting yang dirilis oleh BMKG terkait aktivitas gempa di Sukabumi:
Informasi ini menjadi acuan penting bagi warga untuk memahami kondisi serta langkah yang perlu diambil. BMKG juga terus memantau aktivitas seismik agar dapat memberikan peringatan dini jika ada peningkatan risiko.
Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang namun selalu waspada. Antisipasi sederhana seperti mengenali titik evakuasi, mempersiapkan tas darurat, hingga memastikan bangunan tempat tinggal kokoh merupakan langkah penting. BMKG juga menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu termakan isu menyesatkan mengenai prediksi gempa yang tidak dapat dipastikan secara ilmiah.
Selain itu, penting untuk terus mengikuti informasi resmi dari BMKG maupun pemerintah daerah. Dengan langkah tersebut, potensi kepanikan bisa ditekan sehingga warga dapat menghadapi situasi darurat dengan lebih terarah dan aman.
Di balik kepanikan yang muncul, rentetan gempa di Sukabumi ini memunculkan pertanyaan besar di kalangan warga. Banyak yang bertanya-tanya apakah gempa susulan akan terus berlanjut ataukah akan mereda dalam waktu dekat. Fenomena ini seolah menjadi misteri alam yang selalu menyisakan rasa penasaran.
Bagi para peneliti, momen ini justru menjadi kesempatan penting untuk memperdalam kajian mengenai potensi sesar aktif di wilayah Jawa Barat. Data yang terkumpul dari setiap gempa susulan bisa menjadi bahan evaluasi dalam upaya mitigasi bencana. Dengan demikian, masyarakat tidak hanya dihadapkan pada kepanikan, tetapi juga pada peluang untuk lebih memahami dinamika alam yang terjadi di sekitar mereka.
Baca Juga : Kenaikan Gaji ASN hingga TNI-Polri: Prabowo Sahkan Perpres 79/2025
Simak Juga : Harga Emas Antam Sentuh Rp2,12 Juta per Gram, Tertinggi Sepanjang Sejarah
Artikel tentang Gempa di Sukabumi ditulis ulang oleh : Rahma Azhari | Editor : Micheal Halim
Sumber Informasi : Kompastv.com