Nyata Nyata Fakta – Pengguna smartphone kini dituntut untuk tidak hanya sekadar memiliki perangkat canggih, tapi juga memastikan perangkat tersebut terus mendapat dukungan pembaruan sistem operasi. Android 16 resmi diluncurkan tahun ini dengan berbagai fitur baru berbasis kecerdasan buatan (AI), peningkatan keamanan, serta efisiensi daya baterai. Namun, tidak semua perangkat bisa ikut merasakan manfaatnya.
Sejumlah ponsel dari merek ternama seperti Google, Samsung, Xiaomi, hingga Oppo terpaksa ditinggal karena alasan kompatibilitas atau masa dukungan yang telah habis. Fenomena ini kembali menyuarakan pertanyaan penting: apa dampaknya bagi pengguna?
Salah satu alasan utama mengapa perangkat tak lagi mendapat pembaruan Android 16 adalah kebijakan produsen yang membatasi durasi dukungan perangkat lunak. Pada umumnya, produsen menjanjikan 2–3 tahun pembaruan sistem operasi utama, dengan tambahan 1–2 tahun untuk patch keamanan.
Namun ketika dukungan ini berhenti, bukan hanya fitur baru yang tak bisa dinikmati, tetapi juga perangkat menjadi rentan terhadap celah keamanan. Data pengguna Tidur Lebih Cerdas: Apple Watch Hadirkan Fitur Deteksi Sleep Apnea untuk Pengguna Indonesiaseperti informasi login, riwayat lokasi, atau detail keuangan digital berisiko dieksploitasi oleh peretas jika perangkat tidak diperkuat dengan tambalan sistem terbaru.
Dalam daftar yang beredar, beberapa ponsel yang cukup populer dinyatakan tidak akan mendapat update Android 16, di antaranya:
Beberapa di antaranya bahkan masih tergolong “baru” di pasaran, namun sudah memasuki batas usia dukungan yang ditetapkan oleh masing-masing brand.
Melewatkan Android 16 artinya pengguna tidak bisa merasakan sejumlah fitur seperti:
Bagi pengguna yang aktif menggunakan smartphone untuk bekerja, bertransaksi digital, atau membuat konten, fitur-fitur tersebut bukan sekadar pelengkap tetapi bagian dari efisiensi hidup sehari-hari.
Simak Juga : Gadget Hunter Siap-Siap! Google Pixel 10 & Produk Rahasia Bakal Meledak 20 Agustus!
Bagi pengguna yang perangkatnya tidak mendapat Android 16, bukan berarti tidak ada jalan keluar. Beberapa opsi bisa dipertimbangkan:
Fenomena perangkat yang “tua sebelum waktunya” ini menjadi refleksi penting tentang bagaimana siklus hidup teknologi semakin cepat. Bagi konsumen, hal ini mengharuskan kita lebih cermat memilih perangkat berdasarkan durasi dukungan, bukan sekadar spesifikasi teknis saat peluncuran.
Bukan tidak mungkin dalam waktu dekat, sistem operasi Android akan bertransformasi mengikuti perkembangan AI generatif, integrasi lintas perangkat, hingga pengolahan data lokal yang lebih canggih. Perangkat yang tidak siap, akan tertinggal bukan hanya secara teknologi, tapi juga dari segi keamanan dan kenyamanan pengguna.