Nyata Nyata Fakta – Indonesia kembali menunjukkan kapasitasnya sebagai tuan rumah ajang olahraga internasional dengan akan digelarnya Kejuaraan Anggar Asia 2025 di Bali. Turnamen prestisius ini akan berlangsung pada 17 hingga 23 Juni 2025 di The Westin Resort Nusa Dua. Kawasan wisata elit yang menjadi wajah pariwisata Pulau Dewata. Ajang ini tidak hanya diharapkan menjadi panggung unjuk gigi para atlet anggar. Tetapi juga menjadi bagian dari strategi promosi sport tourism Indonesia di mata dunia.
Penunjukan Indonesia, khususnya Bali, sebagai tuan rumah kejuaraan ini bukan keputusan sembarangan. Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberikan dukungan penuh untuk menyukseskan ajang ini. Dalam konferensi pers resmi, Menpora Dito Ariotedjo menyatakan bahwa event ini menjadi kesempatan strategis untuk mengembalikan kejayaan anggar nasional. Serta mampu mengangkat citra Indonesia di panggung internasional.
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (PB IKASI), Amir Yanto. Ia menekankan bahwa pihaknya telah mempersiapkan segala aspek, mulai dari kesiapan teknis, venue pertandingan, hingga akomodasi atlet dan delegasi. Bahkan, PB IKASI bekerja sama dengan instansi seperti Bea Cukai dan Imigrasi untuk mengantisipasi kendala logistik dan peralatan. Mengingat anggar merupakan olahraga dengan senjata khusus yang harus dikawal ketat lintas negara.
Baca Juga : Mahasiswa UGM Tewas Ditabrak BMW, Simak Ulasan Faktanya!
Sebagai salah satu kejuaraan anggar paling bergengsi di Asia, edisi 2025 ini akan menghadirkan partisipasi luar biasa dari berbagai negara. Tercatat sebanyak 442 atlet dari 22 negara Asia, Australia, dan Oseania telah mendaftar dan siap bersaing di Bali. Kejuaraan ini akan mempertandingkan 12 medali emas dari tiga nomor utama: degen, floret, dan sabel, baik putra maupun putri.
Bagi Indonesia sendiri, ini bukan hanya soal menjadi tuan rumah, tapi juga menunjukkan kualitas dan kesiapan atlet nasional. Setelah melakukan seleksi ketat melalui Kejuaraan Nasional Anggar 2024 di Manado, PB IKASI telah menetapkan 25 atlet yang akan mewakili Merah Putih.
Kejuaraan ini juga menarik perhatian karena akan diikuti oleh atlet-atlet top dunia yang sebelumnya meraih medali di Olimpiade Paris 2024. Kehadiran mereka tentu akan menambah daya tarik tersendiri dan menjadi tantangan serius bagi atlet Indonesia.
Pemilihan Bali sebagai lokasi kejuaraan bukan hanya soal fasilitas atau cuaca, tetapi juga menyangkut misi yang lebih besar menjadikan Indonesia pusat sport tourism di Asia Tenggara. Dengan latar keindahan alam, kekayaan budaya, dan keramahan masyarakat lokal. Bali menjadi tempat ideal untuk menyelenggarakan event olahraga internasional yang juga mengundang wisatawan.
Panitia pelaksana bahkan merancang penyambutan khusus bagi kontingen luar negeri di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dengan nuansa budaya Bali. Dari mulai tarian penyambutan hingga pelayanan akomodasi dan transportasi, semuanya dirancang untuk meninggalkan kesan mendalam bagi para tamu.
Di sela kompetisi, para atlet dan ofisial juga diberi kesempatan untuk mengeksplorasi daya tarik wisata Bali seperti Uluwatu, Tanah Lot, dan pasar seni lokal. Strategi ini bukan hanya mempromosikan anggar sebagai cabang olahraga. Tapi juga memperkenalkan Bali sebagai destinasi yang ideal untuk penyelenggaraan acara berskala internasional.
Simak Juga : Bantuan Subsidi Upah 2025: Siapa yang Berhak dan Bagaimana Cara Mendapatkannya?
Lebih dari sekadar penyelenggaraan event, Kejuaraan Anggar Asia 2025 diharapkan menjadi warisan positif untuk masa depan anggar Indonesia. Pengalaman bertanding melawan atlet internasional, bermain di bawah tekanan global, dan merasakan atmosfer kompetisi resmi akan menjadi modal berharga bagi regenerasi atlet muda.
PB IKASI melihat kejuaraan ini sebagai batu loncatan untuk membangun sistem pembinaan yang lebih terstruktur, serta menciptakan ekosistem olahraga yang profesional. Di saat yang sama, keberhasilan penyelenggaraan ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang mampu menggelar event olahraga internasional dengan standar tinggi.
Dari sisi diplomasi olahraga, ajang ini juga memperkuat hubungan bilateral dengan negara-negara peserta dan menegaskan komitmen Indonesia untuk terlibat aktif dalam komunitas olahraga Asia dan dunia.