Nyata Nyata Fakta – Pada Senin pagi, 29 September 2025, banyak nasabah BCA melaporkan adanya gangguan pada layanan digital bank tersebut. Aplikasi M-Banking BCA Mobile maupun myBCA sempat menunjukkan tanda merah pada indikator koneksi, sehingga transaksi seperti transfer, pembayaran, hingga top up Flazz gagal dilakukan. Hal ini membuat sejumlah nasabah khawatir, terutama karena layanan m-banking sudah menjadi bagian penting dalam aktivitas keuangan sehari-hari.
Kabar mengenai error ini cepat menyebar melalui media sosial. Beberapa pengguna membagikan tangkapan layar aplikasi dengan indikator merah, disertai keluhan bahwa mereka tidak bisa mengakses layanan perbankan meski koneksi internet berjalan lancar. Situasi ini menimbulkan antrian pertanyaan dan kritik di berbagai platform, menandakan betapa bergantungnya masyarakat pada layanan perbankan digital.
Menanggapi keresahan tersebut, PT Bank Central Asia (BCA) segera mengeluarkan pernyataan resmi. Melalui Hera F. Haryn selaku EVP Corporate Communication & Social Responsibility, pihak bank menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami nasabah. Ia menegaskan bahwa sistem perbankan digital sedang dalam proses pemulihan dan kini telah berangsur normal.
BCA juga mengingatkan nasabah untuk senantiasa menggunakan saluran resmi apabila membutuhkan informasi lebih lanjut. Baik melalui Halo BCA, aplikasi HaloBCA, maupun contact center, semua jalur komunikasi disiapkan agar nasabah tetap mendapatkan kepastian di tengah kondisi gangguan. Penegasan ini dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan situasi oleh pihak tidak bertanggung jawab yang kerap mencoba menipu nasabah dengan mengatasnamakan bank.
Baca Juga : Penjualan TikTok ke AS, ByteDance Masih Punya Peran Penting di Dalam
Gangguan m-banking BCA tentu berdampak langsung pada kenyamanan nasabah. Banyak transaksi yang terhambat, mulai dari pembayaran tagihan rumah tangga, top up e-wallet, hingga transfer untuk kebutuhan bisnis. Sebagian nasabah terpaksa menunda transaksi atau mencari alternatif lain seperti menggunakan ATM dan layanan cabang.
Di sisi lain, kejadian ini juga memunculkan pertanyaan tentang keandalan sistem perbankan digital di Indonesia. Masyarakat semakin sadar bahwa meskipun layanan m-banking menawarkan kecepatan dan kemudahan, tetap ada potensi gangguan teknis yang bisa menghambat. Hal ini menekankan pentingnya kesiapan bank untuk memberikan solusi cepat dan komunikasi yang jelas setiap kali masalah terjadi.
Menghadapi gangguan sistem seperti yang terjadi di BCA, nasabah perlu tahu cara terbaik agar tidak panik. Berikut beberapa langkah praktis yang bisa diambil:
Dengan memahami langkah-langkah ini, nasabah bisa lebih tenang saat menghadapi gangguan, sekaligus menghindari jebakan penipuan digital.
Kasus error pada m-banking BCA ini memperlihatkan tantangan besar yang dihadapi perbankan digital di Indonesia. Di satu sisi, masyarakat semakin bergantung pada layanan online karena kepraktisan dan kecepatan yang ditawarkan. Namun di sisi lain, risiko downtime dan potensi serangan siber menjadi ancaman nyata yang harus diantisipasi.
Bagi bank, menjaga keandalan sistem tidak hanya soal teknologi, tetapi juga soal menjaga kepercayaan nasabah. Transparansi dalam memberikan informasi, kecepatan pemulihan sistem, dan edukasi mengenai keamanan digital adalah langkah kunci untuk memastikan loyalitas nasabah tetap terjaga. Dari sisi masyarakat, kesadaran menjaga kerahasiaan data dan kehati-hatian dalam menerima informasi dari pihak luar juga sangat penting.
Simak Juga : Heboh! Serpihan Kaca Ditemukan dalam Menu Program MBG di Batam
Kejadian gangguan BCA bisa menjadi pelajaran penting bahwa sistem digital tidak selalu bebas dari masalah. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana bank mampu menangani kondisi tersebut secara cepat, transparan, dan proaktif. Seiring meningkatnya jumlah pengguna layanan digital, kebutuhan akan sistem yang stabil, aman, dan dapat diandalkan semakin mendesak.
Nasabah tentu berharap ke depan gangguan serupa bisa diminimalisir. Dengan investasi teknologi yang lebih canggih, penguatan keamanan siber, serta komunikasi yang lebih intens kepada pengguna, bank bisa menjaga kepercayaan publik. Pada akhirnya, keandalan layanan perbankan digital akan menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
Artikel tentang M-Banking BCA ditulis ulang oleh : Ayu Azhari | Editor : Micheal Halim
Sumber Informasi : Liputan6.com