Nyata Nyata Fakta – Kasus mengejutkan mengguncang dunia finansial dan kripto global setelah seorang Investor Kripto asal Kentucky, Amerika Serikat, bernama John Woeltz (37 tahun), resmi ditangkap di Manhattan, New York. Ia didakwa atas serangkaian tindakan kriminal berat, termasuk penculikan, penyiksaan, penyerangan, dan penahanan ilegal. Hal ini menimpa seorang warga negara Italia bernama Michael Valentino Teofrasto Carturan (28 tahun).
Peristiwa mengerikan ini tidak terjadi di tempat terpencil. Melainkan di dalam sebuah townhouse mewah di Manhattan, lokasi yang seharusnya menjadi simbol kenyamanan, bukan kengerian. Menurut pernyataan dari pihak berwenang, Woeltz diduga melakukan penyiksaan selama lebih dari dua minggu terhadap korban guna memaksa mengungkap password dompet Bitcoin miliknya.
Insiden ini menjadi salah satu kasus paling mencolok yang mengaitkan dunia investasi kripto dengan praktik kejahatan fisik dan psikologis tingkat berat. Kasus ini sekaligus memperlihatkan sisi gelap dari kekayaan digital yang tidak diatur dengan baik. Serta rentan menjadi objek pemaksaan oleh individu yang haus kendali.
Berdasarkan keterangan dari jaksa penuntut, awal mula kejadian terjadi saat John Woeltz mengundang Carturan ke New York dengan dalih ingin mengembalikan aset kripto yang sebelumnya sempat diperas. Tanpa curiga, Carturan pun memenuhi undangan tersebut. Namun setibanya di sana, mimpi buruk justru dimulai.
Carturan disebut langsung kehilangan akses terhadap kebebasannya. Paspor dan perangkat elektroniknya disita, dan ia mulai mengalami berbagai bentuk penyiksaan. Mulai dari pemukulan brutal, penyetruman, ancaman terhadap keluarganya, hingga tindakan sadis lainnya. Seperti pemaksaan untuk mengisap narkotika dan bahkan pemotongan dengan gergaji mesin.
Foto-foto yang ditemukan oleh polisi memperlihatkan Carturan dalam kondisi terikat. Dengan pistol diarahkan ke kepala semua itu menjadi bukti kuat bahwa kejadian tersebut bukan rekayasa.
Puncaknya terjadi pada 23 Mei 2025, saat Carturan berpura-pura menyerah dan berhasil melarikan diri dalam kondisi berdarah dan tanpa alas kaki. Ia kemudian meminta pertolongan kepada seorang petugas lalu lintas yang langsung melibatkan pihak kepolisian.
Polisi yang menyelidiki tempat kejadian perkara menemukan senjata, alat-alat penyiksaan, serta berbagai dokumentasi visual yang mendukung pengakuan korban.
Baca Juga : Mau Kembali Ke Kerajaan? William Minta Harry Ceraikan Meghan
Kasus ini menyoroti tidak hanya tindak kriminal personal, tetapi juga menggambarkan kerentanan dunia cryptocurrency yang masih minim regulasi dan bisa dijadikan alat kriminal oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab. Dengan nilai Bitcoin dan kripto lain yang mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah. Pemiliknya kerap menjadi sasaran empuk untuk berbagai bentuk kejahatan digital bahkan fisik seperti yang dialami Carturan.
John Woeltz sendiri dikenal sebagai investor kripto dengan akses ke berbagai aset besar. Hal ini dibuktikan dengan statusnya yang disebut memiliki akses terhadap jet pribadi dan helikopter, yang membuatnya dianggap sebagai risiko pelarian tinggi oleh jaksa penuntut. Karena itu, pengadilan memutuskan untuk menahan tanpa jaminan selama proses hukum berlangsung.
Kejadian ini menunjukkan bahwa keamanan dompet digital tidak hanya tentang enkripsi dan kode sandi, tetapi juga menyangkut ancaman fisik terhadap pemilik aset.
Mengakhiri artikel ini, penting untuk menyoroti dimensi lanjutan dari kasus ini, yaitu keterlibatan pihak lain dan proses hukum yang masih terus berjalan.
Salah satu nama yang juga terseret adalah Beatrice Folchi (24 tahun), yang disebut-sebut sebagai asisten pribadi John Woeltz. Ia turut diamankan aparat, meskipun Kejaksaan Manhattan belum menetapkannya sebagai tersangka dan menyatakan penyelidikan masih berlanjut.
Sementara itu, publik menunggu perkembangan kasus ini dengan cermat. Dunia kripto yang selama ini dikenal bebas dan tanpa batas mulai kembali diperiksa dari aspek hukum dan keamanannya. Apakah regulasi lebih ketat akan diberlakukan? Apakah investor kripto akan semakin berhati-hati dalam mempercayakan informasi pribadi dan akses ke aset digital mereka?
Simak Juga : Catat Tanggalnya! Inilah Momen Libur Panjang Mei–Juni 2025 yang Sayang Dilewatkan