Nyata Nyata Fakta – Banyak orang menganggap tidur hanya sebagai waktu istirahat tanpa terlalu memikirkan bagaimana posisi tubuh saat tidur. Padahal, posisi tidur yang salah bisa memberikan tekanan berlebih pada organ dalam, termasuk jantung. Seiring bertambahnya kesadaran masyarakat terhadap menjaga kesehatan jantung, semakin penting pula memahami posisi tidur mana yang paling aman dan nyaman untuk mendukung fungsi jantung secara optimal.
Jantung bekerja tanpa henti selama kita terjaga, namun saat tidur pun, ia tetap aktif. Posisi tubuh saat tidur akan memengaruhi sirkulasi darah, tekanan di rongga dada, serta distribusi oksigen ke jaringan tubuh. Maka tak heran jika para ahli kesehatan mulai merekomendasikan posisi tidur tertentu, terutama bagi mereka yang memiliki risiko atau gangguan pada jantung.
Salah satu posisi yang paling banyak direkomendasikan oleh dokter jantung adalah tidur miring ke kanan. Posisi ini dianggap lebih baik karena:
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tidur miring ke kanan dapat mengurangi aktivitas simpatis, yang berarti jantung tidak harus bekerja terlalu keras saat kita beristirahat. Posisi ini juga lebih nyaman bagi sebagian besar orang, terutama yang memiliki keluhan lambung atau GERD.
Sebaliknya, tidur miring ke kiri bisa menyebabkan ketidaknyamanan, terutama bagi penderita gangguan jantung. Alasannya:
Meskipun beberapa orang sehat bisa tidur miring ke kiri tanpa masalah, bagi pasien dengan gagal jantung atau aritmia, posisi ini bisa memicu gejala sesak atau berdebar lebih kuat. Oleh karena itu, tidur miring ke kiri sebaiknya dihindari jika Anda memiliki masalah jantung kronis.
“Baca Juga: Asam Urat Tinggi Usai Lebaran, Ngilu Sendi Bisa Jadi Tanda Awal”
Tidur telentang atau dalam posisi supinasi bisa memberikan efek netral bagi jantung. Namun, ini tergantung pada kondisi tiap individu:
Keuntungan posisi telentang:
Kekurangannya:
Jika Anda tidak memiliki masalah pernapasan, tidur telentang bisa menjadi pilihan netral. Tapi jika Anda sering mendengkur atau terbangun kelelahan, konsultasikan dengan dokter untuk mengevaluasi apakah posisi tidur ini cocok untuk Anda.
Untuk pasien dengan gagal jantung kongestif, posisi tidur terbaik sering kali adalah posisi setengah duduk (Fowler position), yakni tidur dengan kepala ditinggikan sekitar 45 derajat menggunakan bantal tambahan atau sandaran.
Posisi ini membantu:
Pasien jantung stadium lanjut sering kali mengalami sesak napas saat berbaring datar, sehingga posisi ini sangat direkomendasikan dalam perawatan sehari-hari di rumah.
Meskipun ada panduan umum mengenai posisi tidur yang baik untuk menjaga kesehatan jantung, setiap orang memiliki kondisi kesehatan yang berbeda. Oleh karena itu, konsultasi dengan tenaga medis sangat dianjurkan, terutama jika Anda:
Dokter dapat membantu menentukan posisi tidur yang paling aman dan mendukung pemulihan atau pencegahan gangguan jantung lebih lanjut.
Mulai malam ini, cobalah lebih memperhatikan bagaimana Anda tidur. Jangan remehkan kekuatan posisi tidur yang benar dalam menjaga organ vital seperti jantung. Dengan hanya mengubah cara Anda berbaring, Anda bisa memberikan ruang lebih nyaman bagi jantung untuk bekerja secara efisien selama istirahat malam.
Karena di balik tidur yang nyenyak, ada peran penting posisi tubuh yang menyokong keseimbangan sistem kardiovaskular. Dan dari tempat tidur yang sunyi, bisa lahir langkah sederhana menuju hidup yang lebih sehat dan panjang umur.