Keputusan The Fed Jadi Kunci: Apakah Harga Emas Akan Cetak Rekor Baru Tahun Ini?
Nyata Nyata Fakta – Harga emas dunia kembali menjadi sorotan setelah mencetak level tinggi baru. Pada perdagangan terakhir, emas sempat dibuka di kisaran USD 3.590 per ons, kemudian naik hingga menembus USD 3.631 per ons ketika pasar Amerika Utara mulai aktif. Lonjakan ini memperlihatkan betapa kuatnya minat investor terhadap logam mulia tersebut di tengah situasi ekonomi global yang tidak pasti. Tidak mengherankan jika setiap kali ada sinyal perubahan kebijakan dari Keputusan The Fed, harga emas merespons dengan cepat.
Faktor Utama yang Mendorong Kenaikan Emas
Beberapa variabel utama saat ini menjadi penentu mengapa harga emas diperkirakan akan terus menanjak. Para analis sepakat bahwa kombinasi faktor moneter dan ekonomi global menjadikan emas semakin menarik bagi investor.
Berikut adalah faktor pendukung utama:
Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed Pasar menilai The Fed berpotensi memangkas suku bunga dalam waktu dekat. Pemangkasan ini biasanya membuat dolar melemah dan biaya pinjaman turun, sehingga mendorong investor beralih ke emas sebagai aset lindung nilai.
Data Ekonomi yang Tidak Konsisten Laporan ketenagakerjaan di AS menunjukkan tanda-tanda pelemahan, sementara inflasi masih bertahan tinggi. Ketidakpastian ini membuat The Fed berada dalam posisi sulit, dan investor memanfaatkan kondisi tersebut dengan memperkuat portofolio emas.
Survei Analis dan Sentimen Pasar Survei mingguan dari Kitco News memperlihatkan mayoritas analis memperkirakan harga emas naik di pekan berikutnya. Lebih dari 80 persen responden optimistis bahwa tren positif masih akan berlanjut.
Risiko Global dan Geopolitik Selain faktor domestik AS, ketidakstabilan ekonomi global dan potensi konflik politik juga meningkatkan permintaan emas. Aset ini dipandang sebagai instrumen yang mampu bertahan dalam kondisi penuh ketidakpastian.
US Federal Reserve Chair Jerome Powell speaks at a news conference on interest rates, the economy and monetary policy actions, at the Federal Reserve Building in Washington, DC, June 15, 2022. – The US central bank is committed to bringing down high American inflation and could hike the benchmark interest rate by another 0.75 percentage points in July, Federal Reserve Chair Jerome Powell said Wednesday. “Clearly, today’s 75 basis point increase is an unusually large one and… either a 50-basis-point or a 75-basis-point increase seems most likely at our next meeting,” Powell told reporters. (Photo by Olivier DOULIERY / AFP) (Photo by OLIVIER DOULIERY/AFP via Getty Images)
Prediksi dan Proyeksi Harga ke Depan
Jika tren saat ini berlanjut, sejumlah analis memprediksi emas dapat kembali menembus rekor baru dalam beberapa bulan mendatang. Ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed menjadi kunci yang paling banyak dibicarakan oleh pasar. Apabila benar terjadi, bukan tidak mungkin emas menanjak lebih tinggi lagi.
Beberapa proyeksi yang muncul di pasar antara lain:
Emas diperkirakan mampu bertahan di atas level USD 3.600 per ons jika The Fed benar-benar memangkas suku bunga.
Potensi jangka menengah bahkan menyebut harga emas bisa menuju level USD 3.700 per ons, terutama jika investor global semakin aktif mengalihkan dana dari aset dolar ke emas.
Lembaga keuangan internasional, termasuk Goldman Sachs, menilai peluang emas untuk melaju hingga USD 5.000 per ons terbuka lebar jika terjadi pergeseran signifikan dari obligasi pemerintah AS ke aset safe haven.
Proyeksi ini tentu masih bersifat spekulatif, namun tren jangka pendek menunjukkan arah yang jelas: emas sedang dalam momentum kenaikan.
Risiko yang Mengintai Investor Emas
Meski prospeknya positif, bukan berarti investasi emas bebas dari risiko. Beberapa hal perlu diwaspadai agar investor tidak terjebak dalam euforia semata.
Risiko yang perlu diperhatikan meliputi:
Kebijakan The Fed yang Tidak Sesuai Ekspektasi Jika Keputusan The Fed memilih menahan suku bunga lebih lama atau bahkan memperketat kebijakan, harga emas bisa tertekan akibat aksi ambil untung oleh investor.
Lonjakan Inflasi yang Tidak Terkendali Apabila inflasi meningkat tajam, bank sentral bisa mengambil langkah agresif yang justru membuat daya tarik emas menurun.
Penguatan Dolar AS Dolar yang tiba-tiba menguat membuat harga emas relatif lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, sehingga permintaan global bisa berkurang.
Faktor-faktor risiko ini menunjukkan pentingnya strategi investasi yang hati-hati, terutama bagi mereka yang ingin memanfaatkan momentum emas.
Apakah Rekor Baru Emas Akan Terjadi di Akhir Tahun?
Pertanyaan besar yang kini beredar di kalangan analis adalah apakah emas akan mampu menembus rekor harga baru menjelang akhir tahun. Sebagian optimis, mengingat tren saat ini masih mendukung kenaikan. Namun semuanya kembali bergantung pada keputusan The Fed dalam beberapa bulan ke depan.
Investor disarankan untuk tetap mengikuti perkembangan data ekonomi seperti inflasi, ketenagakerjaan, serta pernyataan resmi The Fed. Dengan memahami faktor-faktor penentu, mereka bisa mengambil keputusan yang lebih tepat, baik untuk investasi jangka pendek maupun jangka panjang.
Artikel tentang Keputusan the FED ini ditulis ulang oleh : Rahma Azhari | Editor : Micheal Halim