Nyata Nyata Fakta – Ratusan warga dari Kabupaten Pati, Jawa Tengah, melakukan perjalanan panjang menuju Jakarta dengan tujuan menyampaikan aspirasi langsung kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka berangkat pada Minggu, 31 Agustus 2025, menggunakan 10 armada bus yang telah disiapkan secara kolektif. Keberangkatan ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan bentuk nyata keprihatinan masyarakat terhadap dugaan kasus korupsi yang menyeret nama Bupati Sudewo.
Setibanya di Jakarta, massa direncanakan menggelar aksi damai pada Senin, 1 September 2025. Koordinator aksi menegaskan bahwa keberangkatan warga dilakukan secara sukarela dan dengan tekad menjaga kondusivitas. Aspirasi yang dibawa masyarakat bukan untuk menimbulkan kerusuhan, melainkan menuntut kejelasan hukum agar lembaga antirasuah segera menetapkan status hukum yang jelas terhadap sang bupati.
Masyarakat yang tergabung dalam gerakan “Pati Bersatu” membawa satu tuntutan utama, yaitu mendesak KPK segera menaikkan status hukum Sudewo dari saksi menjadi tersangka. Tuntutan tersebut lahir setelah berbagai informasi mengenai dugaan korupsi jalur kereta api yang mengaitkan sang bupati dianggap cukup kuat untuk ditindaklanjuti.
Menurut mereka, fakta yang ada sudah seharusnya mendorong KPK untuk mengambil langkah hukum yang lebih tegas. Kekecewaan masyarakat bukan hanya karena lambannya proses hukum, tetapi juga karena kasus ini berpotensi merusak citra pemerintahan daerah jika dibiarkan berlarut-larut. Dengan turun langsung ke Jakarta, warga berharap suara mereka mendapat perhatian lebih serius dari para penegak hukum.
Baca Juga : TikTok Hentikan Fitur Live Sementara di Indonesia: Inilah Alasannya
Dua temuan menjadi alasan utama masyarakat semakin yakin bahwa kasus ini layak diproses lebih lanjut. Pertama, adanya dugaan pemberian uang senilai Rp720 juta yang mengarah pada indikasi gratifikasi. Kedua, penyitaan uang sebesar Rp3 miliar yang menurut Sudewo merupakan gaji, namun klaim tersebut dipandang tidak logis oleh warga.
Situasi ini menimbulkan banyak tanda tanya di kalangan masyarakat Pati. Bagaimana mungkin seorang kepala daerah mengaku memiliki simpanan miliaran rupiah hanya dari gaji? Ketidaksesuaian antara klaim dan fakta inilah yang mendorong warga berangkat ke ibu kota. Mereka menilai KPK harus segera memastikan apakah uang tersebut benar-benar sah atau bagian dari praktik korupsi yang lebih besar.
Aksi yang digagas masyarakat Pati ini menekankan pada sikap damai dan tertib. Koordinator aksi, Teguh Istiyanto, menegaskan tidak ada niat untuk melakukan tindakan anarkis. Justru mereka berharap seluruh aparat keamanan dapat mendukung jalannya penyampaian aspirasi tanpa hambatan.
Sebagai wujud komitmen menjaga ketertiban, Warga Pati menyusun aturan internal agar seluruh peserta demonstrasi tetap fokus pada tujuan utama. Mereka ingin membuktikan bahwa suara rakyat bisa disampaikan tanpa harus menimbulkan kekacauan. Aspirasi damai inilah yang membedakan aksi warga Pati dengan demonstrasi lainnya yang sering berujung kericuhan.
Masyarakat Pati memiliki sejumlah poin yang mereka sampaikan secara jelas kepada KPK. Beberapa di antaranya adalah:
Dengan poin-poin tuntutan tersebut, warga berharap bahwa suara kolektif mereka bisa menjadi pemicu langkah konkret dari aparat penegak hukum.
Simak Juga : Prabowo Subianto: Ada Potensi Makar dan Terorisme di Balik Demonstrasi Ricuh
Aksi warga Pati ini mencerminkan bagaimana masyarakat kini semakin berani bersuara terhadap dugaan praktik korupsi. Kehadiran mereka di Jakarta bukan sekadar bentuk protes, melainkan juga representasi semangat untuk memperjuangkan keadilan. Kesadaran publik tentang pentingnya transparansi dalam pemerintahan menunjukkan adanya peningkatan partisipasi dalam mengawasi jalannya birokrasi.
Meski perjalanan hukum masih panjang, aksi ini diharapkan menjadi catatan penting bagi KPK agar tidak ragu mengambil langkah yang diperlukan. Korupsi adalah penyakit yang merusak fondasi pemerintahan, dan suara masyarakat adalah obat yang mampu mempercepat proses penyembuhan. Dengan demikian, aksi damai warga Pati bukan hanya menyuarakan kasus lokal, tetapi juga pesan besar tentang pentingnya keberanian rakyat melawan korupsi di negeri ini.